Jeratanrentenir daring. Oleh Abdu Faisal Selasa, 19 Oktober 2021 23:41 WIB. Penyidik Polda Metro Jaya menggerebek kantor pinjaman daring atau pinjaman online (pinjol) ilegal yang berlokasi di Ruko Crown, Green Lake, Jakarta Barat, Kamis (14/10). ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat. PemberiPinjam Uang Pribadi di Jakarta Pusat 1. Teman atau Keluarga 2. Bank Terdekat di Jakarta Pusat 3. Lembaga Keuangan Yang Bukan Bank 4. Koperasi Simpan Pinjaman 5. APK Pinjaman Uang Online 6. Pegadaian Sekitar Jakarta Pusat Tempat Pinjaman Uang Tanpa Jaminan di Jakarta Pusat Pinjaman Uang Cicilan Tiap Perbulan di Jakarta Pusat VilaGrand Tomang Puri Mansion Citra Gran Cibubur La Gardia Puri Media Want to sell home and house Griya Melati Mas Taman Anyelir Cetral Park Residences Vila Mutiara Gading 3 Grand Regency Semanan Jaya Home For Sell Grand Matoa Residence Office Park Residences All Info Home And Living Children Talent Song About color therapy Christmas cold and flu tonic About seductive perfume Increase ability of memory Tip to permanent memory How to increase brain power Music and brain power Eat can affect Vay Tiền Nhanh Ggads. JAKARTA, BALI EXPRESS – Menjadi AgenBRILink bagi Ririn Ristiani tak sekadar bermotif ekonomi. Dia memiliki cita-cita luhur dalam menekuni peran sebagai laku pandai BRI, yakni ingin membantu masyarakat di sekitarnya terbebas dari jerat rentenir. Ririn menuturkan, awalnya dia tidak pernah tahu-menahu apa itu AgenBRILink maupun manfaatnya. Ririn hanyalah nasabah BRI biasa yang pada empat tahun lalu mendapatkan kucuran Kredit Usaha Rakyat KUR dari BRI sebesar Rp 2 juta untuk menambah modal warung kopi dan makanan ringan serta usaha parkiran Umi Ririn miliknya. Seiring berjalannya waktu, warung kopi milik Ririn yang berada di seberang Pasar Jatiroto, Desa Jatiroto, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, sering dijadikan titik kumpul Mantri BRI untuk menerima setoran kredit atau tabungan secara langsung dari nasabah di pasar dan sekitarnya. Namun, ketika Mantri BRI belum datang berkunjung seringkali nasabah menitipkan uang setoran kepada Ririn. Dari hal tersebut, Mantri BRI melihat sosok Ririn yang aktif berkomunikasi dengan nasabah lain serta mampu memegang amanah. “Awalnya saya ini nasabah dan sering teman-teman mantri berkunjung ke toko saya. Mereka menganalisa karakter saya sebelum saya jadi agen. Mereka mengenal saya mungkin amanah karena banyaknya orang titip uang setoran BRI ke saya. Setiap hari. Akhirnya Januari 2020 saya resmi jadi AgenBRILink,” ujar Ririn menuturkan kisahnya. Dia mengenang, saat itu para Mantri BRI menjadikan warungnya sebagai titik kumpul karena kebetulan toko Ririn berada tepat di depan pasar. Banyak pedagang di sana memanfaatkan fasilitas kredit dari BRI. Selain itu, para Mantri BRI memfasilitasi warga yang ingin menabung. Namun, semenjak program KeCe Kredit Cepat dihadirkan BRI, ada mantri yang melihat Ririn sebagai sosok yang tepat untuk turut serta memasarkan produk tersebut. Pertimbangannya, selain tokonya berada di depan pasar, Ririn pun tak segan melakukan sosialisasi dengan warga sekitar. Bahkan, memfasilitasi warga untuk berkumpul saat mengenalkan KeCe. Ririn pun sangat bersemangat. Motivasi itu datang dari sang suami yang mendukungnya dan menemaninya menjadi agen laku pandai BRI. Selain itu, Ririn berhasrat membantu warga karena banyak yang ekonominya terdampak pandemi Covid-19. “Saya ingin jadi agen karena ada produk KeCe dan ingin bermanfaat untuk warga sekitar. Dari pada warga sekitar ini pinjam ke rentenir dengan kondisi ekonomi yang sangat turun, dengan dampak Covid, otomatis ekonomi di sini goyang. Karena di Jatiroto hanya ada satu bank yaitu BRI. Saya ingin memanfaatkan ini, sehingga BRI dan warga saling mengenal. Bahwa BRI bisa membantu warga sekitar untuk memfasilitasi pinjaman,” kata dia penuh optimisme. Ririn pun semakin bersemangat menjadi agen laku pandai. Dengan semangat itu pula, dia saat ini gencar menyalurkan produk KeCe yang dinilai Ririn banyak membantu usaha orang-orang di sekitarnya. “Saya wawancarai, saya survei tempatnya jualannya apa, keluhannya apa, kebanyakan punya utang ke rentenir. Saya kemudian konsultasi dengan mantri pembina saya, setelah by checking baru bisa. Baru saya fasilitasi untuk melunasi rentenir dengan dikasih usaha. Kebanyakan seperti itu. Alhamdulillah bermanfaat. Karena saya dalam misi saya menjadi agen agar bermanfaat bagi orang lain,” tegasnya. Hingga saat ini Ririn mampu melayani sekitar 284 transaksi per bulan. Dari jumlah itu, nilai transaksi pernah mencapai Rp 114,5 juta per bulan. Dengan menjadi Agen BRILink dan agen referral KeCe, kini Ririn mampu mengembangkan usahanya menjadi toko barang-barang kebutuhan pokok. “Warung kopi dengan pinjaman BRI dan menjadi AgenBRILink ingin saya kembangkan jadi toko sembako. Alhamdulillah makin berkembang,” ujarnya menuturkan. Bahkan, Ririn pun berencana mengembangkan usaha anaknya di Jember yaitu toko alat kecantikan dengan membuka cabang di dekat warung miliknya. Di sisi lain Ririn pun memiliki harapan khusus terhadap BRI. Dengan kondisi ekonomi masyarakat yang terpukul krisis ekonomi akibat pandemi dan maraknya praktik rentenir, dia berharap kehadiran BRI dapat semakin memberikan kemudahan layanan keuangan ke masyarakat. JAKARTA, BALI EXPRESS – Menjadi AgenBRILink bagi Ririn Ristiani tak sekadar bermotif ekonomi. Dia memiliki cita-cita luhur dalam menekuni peran sebagai laku pandai BRI, yakni ingin membantu masyarakat di sekitarnya terbebas dari jerat rentenir. Ririn menuturkan, awalnya dia tidak pernah tahu-menahu apa itu AgenBRILink maupun manfaatnya. Ririn hanyalah nasabah BRI biasa yang pada empat tahun lalu mendapatkan kucuran Kredit Usaha Rakyat KUR dari BRI sebesar Rp 2 juta untuk menambah modal warung kopi dan makanan ringan serta usaha parkiran Umi Ririn miliknya. Seiring berjalannya waktu, warung kopi milik Ririn yang berada di seberang Pasar Jatiroto, Desa Jatiroto, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, sering dijadikan titik kumpul Mantri BRI untuk menerima setoran kredit atau tabungan secara langsung dari nasabah di pasar dan sekitarnya. Namun, ketika Mantri BRI belum datang berkunjung seringkali nasabah menitipkan uang setoran kepada Ririn. Dari hal tersebut, Mantri BRI melihat sosok Ririn yang aktif berkomunikasi dengan nasabah lain serta mampu memegang amanah. “Awalnya saya ini nasabah dan sering teman-teman mantri berkunjung ke toko saya. Mereka menganalisa karakter saya sebelum saya jadi agen. Mereka mengenal saya mungkin amanah karena banyaknya orang titip uang setoran BRI ke saya. Setiap hari. Akhirnya Januari 2020 saya resmi jadi AgenBRILink,” ujar Ririn menuturkan kisahnya. Dia mengenang, saat itu para Mantri BRI menjadikan warungnya sebagai titik kumpul karena kebetulan toko Ririn berada tepat di depan pasar. Banyak pedagang di sana memanfaatkan fasilitas kredit dari BRI. Selain itu, para Mantri BRI memfasilitasi warga yang ingin menabung. Namun, semenjak program KeCe Kredit Cepat dihadirkan BRI, ada mantri yang melihat Ririn sebagai sosok yang tepat untuk turut serta memasarkan produk tersebut. Pertimbangannya, selain tokonya berada di depan pasar, Ririn pun tak segan melakukan sosialisasi dengan warga sekitar. Bahkan, memfasilitasi warga untuk berkumpul saat mengenalkan KeCe. Ririn pun sangat bersemangat. Motivasi itu datang dari sang suami yang mendukungnya dan menemaninya menjadi agen laku pandai BRI. Selain itu, Ririn berhasrat membantu warga karena banyak yang ekonominya terdampak pandemi Covid-19. “Saya ingin jadi agen karena ada produk KeCe dan ingin bermanfaat untuk warga sekitar. Dari pada warga sekitar ini pinjam ke rentenir dengan kondisi ekonomi yang sangat turun, dengan dampak Covid, otomatis ekonomi di sini goyang. Karena di Jatiroto hanya ada satu bank yaitu BRI. Saya ingin memanfaatkan ini, sehingga BRI dan warga saling mengenal. Bahwa BRI bisa membantu warga sekitar untuk memfasilitasi pinjaman,” kata dia penuh optimisme. Ririn pun semakin bersemangat menjadi agen laku pandai. Dengan semangat itu pula, dia saat ini gencar menyalurkan produk KeCe yang dinilai Ririn banyak membantu usaha orang-orang di sekitarnya. “Saya wawancarai, saya survei tempatnya jualannya apa, keluhannya apa, kebanyakan punya utang ke rentenir. Saya kemudian konsultasi dengan mantri pembina saya, setelah by checking baru bisa. Baru saya fasilitasi untuk melunasi rentenir dengan dikasih usaha. Kebanyakan seperti itu. Alhamdulillah bermanfaat. Karena saya dalam misi saya menjadi agen agar bermanfaat bagi orang lain,” tegasnya. Hingga saat ini Ririn mampu melayani sekitar 284 transaksi per bulan. Dari jumlah itu, nilai transaksi pernah mencapai Rp 114,5 juta per bulan. Dengan menjadi Agen BRILink dan agen referral KeCe, kini Ririn mampu mengembangkan usahanya menjadi toko barang-barang kebutuhan pokok. “Warung kopi dengan pinjaman BRI dan menjadi AgenBRILink ingin saya kembangkan jadi toko sembako. Alhamdulillah makin berkembang,” ujarnya menuturkan. Bahkan, Ririn pun berencana mengembangkan usaha anaknya di Jember yaitu toko alat kecantikan dengan membuka cabang di dekat warung miliknya. Di sisi lain Ririn pun memiliki harapan khusus terhadap BRI. Dengan kondisi ekonomi masyarakat yang terpukul krisis ekonomi akibat pandemi dan maraknya praktik rentenir, dia berharap kehadiran BRI dapat semakin memberikan kemudahan layanan keuangan ke masyarakat. Jakarta, CNBC Indonesia - Meminjam dana ke rentenir menjadi salah satu kebiasaan orang Indonesia dan ini tidak mudah untuk diberantas. Untuk membantu 'melawan' rentenir, baru-baru ini Otoritas Jasa Keuangan OJK mensosialisasikan program Kredit/Pembiayaan Melawan Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir atau yang disebut K/PMR merupakan kredit atau pembiayaan yang diberikan oleh Lembaga Jasa Keuangan LJK formal kepada pelaku Usaha Mikro dan Kecil UKM dengan proses cepat, mudah, dan berbiaya rendah."Program ini dilatarbelakangi oleh maraknya praktik penawaran kredit atau pembiayaan yang dilakukan oleh entitas ilegal seperti rentenir dan pinjaman online ilegal," ungkap OJK dalam Instagram resmi mereka ojkindonesia dikutip Selasa 7/6/2022. Hadirnya K/PMR diharapkan bisa mengurangi ketergantungan atau pengaruh dari entitas ilegal. Hingga kuartal I 2022, telah terdapat 65 tim Percepatan Akses Keuangan Daerah TPAKD yang telah mengimplementasikan program K/PMR dengan total 91 skema K/ cara masyarakat untuk bisa mengakses program K/PMR adalah 1. Cek TPAKD di wilayah dan pastikan TPAKD tersebut telah mengimplementasikan program K/ Cek Nama Produk dan LJK Penyalur usai mengecek Kunjungi LJK untuk mencari informasi lebih lanjut terkait fitur, tata cara, dan syarat pengajuan kredit/pembiayaan melalui produk K/ Melakukan pengajuan kredit atau pembiayaan sesuai dengan kebijakan dan ketentuan di masing-masing LJK daripada ke rentenir, yuk coba program K/PMR! Simak tabel lengkapnya berikut ini. Foto Program Kredit Pembiayaan Melawan Rentenir Tangkapan layar Instagram ojkindonesiaProgram Kredit Pembiayaan Melawan Rentenir Tangkapan layar Instagram ojkindonesiaFoto Program Kredit Pembiayaan Melawan Rentenir Tangkapan layar Instagram ojkindonesiaProgram Kredit Pembiayaan Melawan Rentenir Tangkapan layar Instagram ojkindonesiaFoto Program Kredit Pembiayaan Melawan Rentenir Tangkapan layar Instagram ojkindonesiaProgram Kredit Pembiayaan Melawan Rentenir Tangkapan layar Instagram ojkindonesiaFoto Program Kredit Pembiayaan Melawan Rentenir Tangkapan layar Instagram ojkindonesiaProgram Kredit Pembiayaan Melawan Rentenir Tangkapan layar Instagram ojkindonesiaFoto Program Kredit Pembiayaan Melawan Rentenir Tangkapan layar Instagram ojkindonesiaProgram Kredit Pembiayaan Melawan Rentenir Tangkapan layar Instagram ojkindonesiaFoto Program Kredit Pembiayaan Melawan Rentenir Tangkapan layar Instagram ojkindonesiaProgram Kredit Pembiayaan Melawan Rentenir Tangkapan layar Instagram ojkindonesiaFoto Program Kredit Pembiayaan Melawan Rentenir Tangkapan layar Instagram ojkindonesiaProgram Kredit Pembiayaan Melawan Rentenir Tangkapan layar Instagram ojkindonesia [GambasVideo CNBC] Artikel Selanjutnya Heru Kristiyana Pengawas OJK Jangan Jadi "Pemadam Kebakaran" vap/vap Alasan utama mengapa warga masyarakat mau berhubungan dengan rentenir tersebut adalah karena terpaksaJakarta ANTARA - Kepolisian Republik Indonesia secara terstruktur, sistematis, dan masif mulai memberantas mafia jaringan pinjaman daring atau dikenal juga sebagai pinjaman "online" pinjol ke berbagai tempat mengingat sepak terjangnya sudah meresahkan. Sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo kepada Kepala Polri Jenderal Listyo Sigit Prabowo beserta jajaran agar mengambil sikap tegas di lapangan untuk mengusut kasus pinjol hingga tuntas, serta memproses hukum terhadap pelaku yang dinilai merugikan masyarakat. Sudah banyak masyarakat menjadi korban atas modus pinjol ini. Masyarakat tentu berharap Polri segera memberantas mafia pinjaman daring sampai ke pimpinannya atau pemilik usaha. Kepala Otoritas Jasa Keuangan OJK Jember Hardi Rofiq menceritakan kalau dirinya telah mencoba menjajal sendiri bagaimana praktik bisnis yang dilakukan oleh jasa pinjaman daring di daerah atau di wilayah kerjanya. Baca juga Polrestro Jakbar tangani dua laporan kasus pinjol yang resahkan warga "Bagaimana sadis dan tidak manusiawinya praktik pinjol ini, bak drakula. Jika orang meminjam Rp1 juta maka yang bersangkutan hanya menerima sekitar Rp700 ribu karena telah dipotong terlebih dahulu sekitar 30 persen dan si peminjam harus membayar Rp56 ribu per hari," tutur Hardi. Tak hanya itu, debitur saat menerima kredit juga tidak mendapat kejelasan mengenai tempo atau jangka waktu peminjamannya. Praktik peminjaman dengan hitung-hitungan serupa juga banyak terjadi di daerah lain, baik secara daring maupun cara lainnya. Anwar Abbas, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia mengatakan aksi ini mengingatkannya dengan praktik pinjam empat dibayar enam. Jadi kalau ada orang yang meminjam Rp400 ribu, maka mereka harus dibayar dengan Rp600 ribu dalam masa 10 pekan. Ini berarti pihak si peminjam rentenir telah membebankan bunga kepada yang bersangkutan sekitar 50 persen untuk waktu 10 minggu atau 70 hari. Baca juga Pinjol ilegal di Cengkareng jerat nasabah dari media sosial Jadi kalau pinjaman ini rentang untuk masa satu tahun, berarti tingkat suku bunga pinjamannya adalah sekitar 250 persen setahun. Alasan utama mengapa warga masyarakat mau berhubungan dengan rentenir tersebut adalah karena terpaksa sebab tidak ada lembaga keuangan baik bank atau non bank serta sanak saudara dan handai taulan yang mau meminjamkan uang tunai karena mereka tidak punya jaminan atau "collateral". Pihak rentenir dalam memberi kredit tidak mensyaratkan agunan dan prosesnya juga sangat cepat. Begitu yang bersangkutan mengajukan pinjaman, ketika itu juga uang tersebut diberikan. Apabila tenggat waktu pembayaran terlewati maka si rentenir tidak marah-marah, cuma mereka akan mengenakan denda kepada peminjam. Apabila utang semakin membesar barulah rentenir tersebut menyita satu persatu aset debitur. Dan di situlah isak tangis mulai terjadi. Keadaan seperti ini mirip dengan kasus pinjaman daring yang terjadi akhir-akhir ini. Unit Kriminal Khusus Satreskrim Polres Metro Jakarta Pusat melakukan penggerebekan kantor sindikat pinjol di Kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, pada Rabu 13/19/2021. ANTARA/HO Polres Metro Jakarta Pusat Sebar ancaman Karyawan kantor di area Ruko Gading Bukit Indah, Jalan Raya Gading Kirana, Kelurahan Kelapa Gading Barat sekitar pukul WIB gelagapan saat polisi menggerebek ruang kerja mereka. Penggerebekan dilakukan karena adanya laporan masyarakat kepada polisi adanya perusahaan yang berbisnis pinjaman dalam jaringan daring karena praktik penagihan utang yang dilakukan perusahaan itu sudah meresahkan masyarakat. Benar saja, petugas kepolisian berhasil memergoki kelakuan perusahaan teknologi finansial berinisial PT AIC di Kelapa Gading, Jakarta Utara Jakut yang mengunggah foto asusila untuk menagih utang kepada debiturnya. PT AIC diketahui menjalankan empat aplikasi pinjaman daring yang semuanya tidak berizin alias ilegal. Delapan ribu debitur sudah menjadi pelanggan mereka sejak perusahaan beroperasi tahun 2018. Baca juga Enam orang ditetapkan sebagai tersangka kasus pinjol Cengkareng Pantauan ANTARA, ada tiga lantai ruko yang beroperasi. Lantai pertama berfungsi sebagai lobi yang dari luar tampak tertutup, lantai dua berfungsi sebagai tempat penagihan secara halus dan tempat pengingat reminder tenggat waktu peminjaman. Sedangkan tempat yang digunakan untuk penagihan dengan cara-cara kekerasan, pengancaman, dan pornografi itu ada di lantai tiga. Area kantor lantai dua tampak meja berderet berisi puluhan komputer yang tampak menyala, di layarnya terlihat daftar nomor WhatsApp korban beserta status pelunasan dan tenggat waktu pelunasan. Sementara di lantai tiga juga ada meja-meja berderet dan komputer yang menyala, namun tampak layarnya menampilkan halaman berbeda yakni foto-foto asusila milik korban yang diduga hasil olahan editing dan peminjam dengan status pembayaran tertunda. Di lantai inilah, empat orang yang bekerja dan saat ini sedang dimintai keterangannya lebih lanjut oleh polisi karena terbukti menebar ancaman kepada debitur yang menunggak pembayaran utang. Salah seorang karyawan berinisial S yang bekerja di bagian penagihan mengaku terpaksa melakukan segala cara, termasuk melakukan teknik olah foto untuk mengejar target dari bos perusahaan yang saat ini masih dalam pengejaran. Petugas kemudian menyegel kantor tersebut dan memasang garis polisi. Keempat karyawan perusahaan pinjaman daring tersebut juga kemudian dibawa ke Polda Metro Jaya untuk pemeriksaan lebih lanjut. Keterangan awal dari empat karyawan tersebut, PT AIC memiliki 78 pegawai yang semuanya akan dilakukan pemanggilan untuk dimintai keterangan. Namun tak semua fintech ilegal terpergok polisi karena sebagian masih menerapkan bekerja dari rumah work from home/ wfh. Direktur Reserse Kriminal Khusus Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol Auliansyah Lubis kedua kanan menginterogasi pegawai PT Ant Information Consulting AIC saat penggerebekan kantor pinjaman online ilegal di Kelapa Gading, Jakarta, Senin 18/10/2021. Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya menggerebek tempat usaha pinjaman online ilegal yaitu PT Ant Information Consulting AIC yang kerap mengancam nasabahnya saat menagih utang. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/pras. Pinjaman meningkat Peminjaman uang secara daring ini kian meningkat di masa pandemi COVID-19 seiring dengan dengan sulitnya pelaku usaha terutama UMKM usaha mikro, kecil, dan menengah UMKM mendapatkan fasilitas kredit. Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia AFPI mencatat pelaku UMKM mendominasi peminjam borrower di fintech lending atau disebut juga fintech peer to peer atau Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi LPMUBTI . Dominasi UMKM ini memberikan dua gambaran bertolak belakang. Positifnya, industri fintech ikut berperan penting menggerakkan ekonomi nasional dan menjadi jawaban pembiayaan digital di saat pandemi. Sedangkan negatifnya, fenomena ini menunjukkan kondisi keuangan masyarakat yang masih dalam kondisi penuh ketidakpastian. Berdasarkan data survei Asian Development Bank ADB pada 2020 terkait dampak pandemi terhadap UMKM di Indonesia, sebanyak 88 persen UMKM kehabisan kas atau tabungan, dan lebih dari 60 persen UMKM ini mengurangi tenaga kerjanya. Baca juga Polisi buru WNA diduga pemilik sindikat pinjol Cengkareng Padahal sektor UMKM adalah penyangga utama perekonomian Indonesia dengan kontribusi sebesar 57 persen terhadap produk domestik bruto PDB dan menyerap 97 persen tenaga kerja di Tanah Air. Oleh karena itu, jangan sampai tergiur tawaran fintech ini, karena awalnya mereka menawarkan pinjaman yang kelihatannya murah padahal itu merupakan perangkap. Selain itu sebagai perusahaan teknologi finansial, peningkatan kapabilitas juga diperlukan guna menjaga kepercayaan nasabah dengan selalu menjaga kerahasiaan data pribadi dan mengutamakan debitur yang betul-betul memiliki kemampuan bayar. Jangan baru belakangan risiko gagal bayar ditemukan, lalu etika pun dikesampingkan saat penagihan. Proses otomatisasi didasarkan pada kemampuan analisa "big data" dan pemanfaatan "machine learning", sehingga dari sisi nasabah, pengguna akan memperoleh keputusan pinjaman secara lebih cepat. Sedangkan dari sisi perusahaan peningkatan kapabilitas ini akan membuat proses penilaian risiko kredit juga lebih akurat. Baca juga Polda Metro amankan 4 karyawan pinjaman daring di Jakut Selain itu kepada masyarakat, Otoritas Jasa Keuangan Regional I DKI Jakarta dan Banten membagikan tips agar terhindar dari penawaran pinjaman daring ilegal. Pertama, jangan tergoda dengan tawaran pinjaman daring ilegal dan perlu mencermati apabila tidak ada syarat agunan. Kedua, jangan mengklik tautan berisi penawaran pinjaman daring bodong yang diterima melalui pesan singkat SMS atau pesan berbasis aplikasi WhatsApp. Segera langsung hapus atau blokir dan paling penting cek legalitas perusahaan, apakah ilegal atau legal dengan menghubungi kontak OJK pada nomor 157 atau melalui pesan WhatsApp 081-157157157 atau melalui surat elektronik di konsumen Ciri-ciri pinjaman daring ilegal yang perlu diwaspadai di antaranya bunga denda tinggi yakni 1-4 persen per hari. Kemudian biaya tambahan cukup banyak biasanya sampai 40 persen dari nilai pinjaman. Tak hanya itu, jangka waktu pelunasan terbilang singkat dan tidak sesuai kesepakatan serta tidak memiliki alamat kantor yang jelas dan pengaduan konsumen. Kadang muncul permintaan akses data pribadi seperti kontak, foto, video, lokasi dan jumlah data pribadi lain digunakan untuk melakukan teror kepada peminjam yang gagal bayar, penagihannya tak beretika, seperti meneror, intimidasi dan pelecehan. Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri ekspose pengungkapan kasus jaringan pinjaman online ilegal di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat 15/10/2021. ANTARA/Laily Rahmawaty Editor Ganet Dirgantara COPYRIGHT © ANTARA 2021

info rentenir di jakarta